Batuan beku ekstrusif merupakan batuan beku yang terbentuk dari permukaan magma yang terjadi di permukaan bumi. Salah satu jenis batuan ekstrusif yang mempunyai sifat basa adalah batu basal.
Artikel kali ini akan membahas mengenai batuan basalt sebagai batuan yang dimanfaatkan sebagai pondasi konstruksi bangunan. Batu beku atau dikenal sebagai igneous rocks merupakan batu yang terbentuk dari satu atau beberapa mineral dan merupakan dampak dari pembekuan magma.
Dilihat dari teksturnya, batuan beku dapat dibedakan menjadi batuan beku plutonik dan batuan beku vulkanik. Perbedaan yang mendasari adalah mineral penyusun batuannya.
Sebelum kita membahas lebih lanjut, kamu juga bisa mengetahui profil dari difarina indra, penyanyi muda asal Indonesia. Langsung saja yuk kita bahas.
Pengertian Batu Basalt
Batu basal merupakan salah satu jenis batuan yang tergolong ke dalam batuan beku ekstrusif yang mana adalah batuan beku vulkanik yang berasal dari hasil pembekuan magma yang terjadi di permukaan bumi dengan komposisi basa.
Menurut keterangan ahli, batu basalt ialah batuan beku aphanitic yang memiliki kandungan kuarsa tidak lebih dari 20%, kadar feldspathoid tidak cukup dari 10% dan persentase mineral felspar dalam format plagioklas sebesar 65%.
Komposisi batuan basalt terdiri atas mineral proksin, ambifol, plagioklas serta gelas vulkanik. Eksistensi gelas vulkanik hanya dimiliki oleh batuan basalt. Jika diamati, batu basalt memiliki warna abu-abu atau hitam, sebab pembekuannya cepat di permukaan bumi. Basalt juga terbentuk di Bulan, planet Venus, dan Planet Mars.
Proses Terbentuknya Batu Basalt
Terbentuknya batuan basalt merupakan bagian dari langkah proses pembentukan batuan beku ekstrusif karena terjadi di atas permukaan bumi. Adapaun tahapan pembentukan batuan basalt, antara lain :
• Magma bergerak mengarah ke permukaan Bumi
• Gas yang terdapat pada perut bumi selanjutnya memberikan desakan peda magma
• Magma yang terdesak akan menerobos celah-celah pada kerak Bumi sehingga terbit ke permukaan Bumi. Proses keluarnya magma dikenal dengan istilah erupsi. Erupsi tersebut dapat berupa letusan gunung berapi
• Material erupsi dapat terlontar ke daratan ataupun lautan, sedangkan magma atau lava pembentuk batuan basalt yang ditemukan di bawah permukaan air sungai, telaga, maupun lautan dinamakan dengan pillow lava
• Setelah terjadi letusan, magma yang berada di atas permukaan Bumi akan mengalami pembekuan. Porses pembekuan tersebut berlangsung sangat cepat dan disertai dengan terlepasnya gelembung gas karbondioksida yang terdapat pada magma
• Pada akhirnya, hasil pembekuan magma itu akan menjadi batuan basalt dan batuab beku ekstrusif lainnya
Ciri-Ciri Batu Basalt
Batuan basalt memiliki ciri khas seperti warna yang gelap cenderung hitam dan memiliki butiran-butiran halus yang terdiri dari Kristal-kristal halus, memiliki permukaan yang keras dan padat. Batuan ini mempunyai tekstur yang terdiri dari mineral piroksin, amfibol, plagioklas dan gelas vulkanis. Mineral gelas vulkanis hanya ditemukan pada batu basalt.
Manfaat Batu Basalt
• Sifat batuan basalt yang padat sering dimanfaatkan menjadi bahan konstruki bangunan. Batu basalt dihancurkan dan digunakan sebagai pondasi bangunan, pondasi landasan pesawat, jalan raya dan rel kereta api.
• Batuan basalt juga kerap dimanfaatkan sebagai bahan ornamen bangunan, contohnya dijadikan ubin, tugu, dan monument.
Komentar
Posting Komentar