Batu kuarsit merupakan batuan metamorf non-foliasi yang keras, yang merupakan hasil metamorfosis dari batupasir kuarsa. Batu pasir tersebut kemudian berubah menjadi kuarsit melalui proses pemanasan serta tekanan yang biasanya terkait dengan kompresi tektonik di dalam sabuk orogenik.
Kondisi tersebut mengakibatkan terjadinya pengkristalan butiran pasir secara bersamaan dengan semen silikanya. Proses ini yang selanjutnya menghasilkan ikatan yang sangat kuat antara butir kuarsa tersebut.
Sebelum kita membahas lebih lanjut, kamu juga bisa mengetahui agama deva mahenra, aktor muda asal Indonesia. Langsung saja yuk kita bahas.
Proses Terbentuknya Batu Kuarsit
Batu kuarsit terbentuk ketika terjadi pemanasan pada batu pasir kuarsa yang murni ataupun hampir murni. Hal tersebut disebabkan oleh kompresi tektonik yang menyebabkan butiran pasir dari batuan tersebut meleleh dan kembali mengkristal, disemen oleh silika.
Arenit kuarsit merupakan tahap pertama antara batu pasir dengan kuarsit. Arenit dianggap sebagai batuan sedimen, namun memiliki kandungan kuarsa yang sangat tinggi. Akan tetapi, sulit untuk mengidentifikasi transisi dari batu pasir ke batuan kuarsit.
Beberapa ahli geologi memakai istilah “kuarsit” untuk merujuk pada batu metamorf yang hampir seluruhnya terdiri atas kuarsa. Batu kuarsit dikenali dari caranya retak melintasi batas butir, sedangkan arenit pecah di sekitarnya.
Sementara itu, ahli geologi lainnya hanya mengidentifikasi kuarsit sebagai batu yang disemen rapat yang dijumpai di atas ataupun di bawah pita batuan kuarsa sedimen.
Ciri-Ciri Batu Kuarsit
Batu kuarsit pada umumnya berwarna putih abu-abu. Akan tetapi, beberapa diantaranya ada yang berearna merah muda, merah, hingga ungu. Hal itu disebabkan karena adanya elemen pengotor berupa oksida besi.
Elemen pengotor lainnya juga bisa menyebabkan batuan ini berubah warna menjadi kekuningan, orange, coklat, biru, dan hijau.
Kuarsit yang dominan tersusun atas mineral kuarsa menyebabkan batuan tersebut memiliki tingkat kekerasan sekitar 7 pada skala mohs. Kekuatan yang ekstrem emnyebabkan batuan tersebut dahulu banyak dimanfaatkan sebagai alat penumbuk.
Pecahan batuan tersebut yang konkoidal memungkinkan kuarsit dapat dibentuk menjadi alat pemotong layaknya kapak dan mata tombak.
Manfaat Batu Kuarsit
Berikut dijelaskan beberapa manfaat batu kuarsit, antara lain :
• Kegunaan dalam arsitektur
Di bidang arsitektur, marmer dan granit merupakan material favorit selama ribuan tahun. Kuarsit, dengan skala kekerasan Mohs 7 (skala kekerasan Mohs adalah ukuran kekerasan dan ketahanan relatif terhadap goresan antar mineral) bersama dengan ketangguhan yang lebih unggul dari keduanya dalam banyak kegunaan.
Perlu diketahui bahwa ternyata kuarsit lebih tahan terhadap goresan ringan. Tak hanya itu, batu kuarsit juga lebih tahan terhadap sebagian besar bahan kimia, kondisi lingkungan, serta tersedia dalam berbagai warna netral yang banyak diminati orang.
• Kegunaan dalam bidang konstruksi
Batu kuarsit menjadi batu pecahan yang sangat tahan dan cocok digunakan dalam bidang konstruksi. Kekokohan dan ketahanan goresan lebih unggul dari sebagian besar bahan lainnya. Akan tetapi, daya tahan yang sama yang membuat kuarsit sebagai bahan konstruksi unggul juga membatasi penggunaannya.
• Kegunaan dalam dekoratif dan gemologis
Batu kuarsit merupakan batu yang sangat emnarik jika diwarnai dengan inklusi. Dengan memasukkan funchsite (sejenis mika muskopit yang kaya kromium) dapat memberikan warna hijau pada batu kuarsit.
Jika kuarsit bersifat semitransparan, serpihan datar mika bisa memantulkan cahaya untuk menghasilkan kilauan yang dikenal sebagai aventurescence. Bahan yang menampilkan properti ini dikenal sebagai “aventurine”, yakni bahan populer yang digunakan untuk membuat manik-manik, batu tumbuk, dan ornamen kecil.
Demikian informasi yang bisa kami sampaikan seputar batu kuarsit. Semoga tulisan ini bermanfaat dan dapat menambah wawasan bagi seluruh pembaca.
Komentar
Posting Komentar